Duongo Ratu Kaidipang
Tentang Duongo ini diambil dari berbagai sumber.
Nama lain Duongo yang sering disebut, Dounge dan Dow.Menurut silsilah keluarga Ponto dari Bolang itang, Duongo mempunyai anak bernama Solagu, yg juga cucunya Tuhinga, yang juga kemenakan Pugu - Pugu ( Mauritz Binangkal ) Raja Kaidipang.
Anak Duongo; Solagu kelak menurunkan Raja - raja Bintauna Sulawesi Utara.
• Hikayat Bolaang Mongondow menyebutkan sebelum kedatangan Tadohe ke Bolaang, kekuasaan Bolaang-Manado di bawah kendali seorang Perempuan yang di kenal sebagai Inde’ Dow ( Nenek/ Ibu Besar).
Dow dikisahkan selain bertempat di wilayah Kotabunan sering juga berdiam diri di Kaidipang. Desa Boroko di Negeri Kaidipang dalam Bahasa local di sebut Dow yang juga tempatnya Dounge ( menurut lisan spanyol), saat menerima delegasi spanyol di bawah komando Cristian Suarez. Kuat Dugaan Dounge inilah yang di sebut Dow, penguasa Bolaang-Manado sebelum kedatangan Tadohe.
Panglima Perang Spanyol di Manila (Master de Campo) mengirim utusan dan membawa surat untuk raja-raja di Sulawesi Utara. Surat ini dibawa oleh seorang perwira bernama Christian Suarez (Christobal Suarez menurut Scritto da Marco Ramerini ) ditujukan kepada Raja Manado, Raja Bolaang, Kepala Suku Kaidipang, Raja Buol dan Toli-toli.
Delegasi Christian Suarez ini hanya diterima oleh Reyna Dongue Kepala Suku Kaidipang. Dongue menyatakan kesetiaannya terhadap Spanyol.
Selain itu Dongue mengirim Surat ke Manila yang bertanggal 26 Juli 1606 M.
Bersama Jogugu Jeremias Solano mengirim surat kepada GubernurJendral Belanda di Ternate 1698 M.
Dari Kaidipang Tahun 1614, posisi Dongue digantikan Banidaca. ''Only two years after this letter the ruler of Kaidipan is named Banidaca (Correspondencia 221, letter of June 29, 1614) "Documenta Malucensia''.
Documenta Malucensia juga mencatatkan orang yang melantik Raja Menado Tadohe adalah Dounge atau Duongo.
Demikian sedikit catatan mengenai Duongo.
Komentar
Posting Komentar